Dewan Nilai Pemerintah Tidak Serius

13-06-2013 / KOMISI IX

Anggota Komisi IX DPR RI, Poempi Hidayatullah (F-PG) menilai bahwa pemerintah tidak serius menyelesaikan masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Penilaian tersebut, disampaikan Poempi karena empat menteri  yang diundang dalam rapat kerja Komisi IX untuk membahas masalah amnesti yang diberikan pemerintah Arab Saudi tidak hadir.

Keempat menteri  tersebut yaitu  Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Luar Negeri, Menteri Hukum dan HAM, dan Menteri Agama.

“Banyak persoalan tekniswalaupun sekarang secara persoalan sudah bisa dinetralisisir dalam konteks amnesti. Tapi juga jangan sampai dikemudian hari masalah serupa bermunculan,” kata Poempi saat rapat berlangsung di Gedung DPR RI, Jakarta, (Kamis (12/6)

Menurutnya, ketidakhadiran menteri dalam rapat kerja tersebut  menunjukkan ketidakseriusan pemerintah dalam konteks melihat masalah ini secara riil.

“Ini bukan main-main,  kemaren saya banyak diminta  pendapat  oleh beberapa media asing. Jadi sebetulnya dunia internasional juga tercengang terhadap masalah ini dan ini bukan hal yang bisa dinggap biasa saja,” imbuhnya.

Poempi mengingatkan, bahwa  dalam konteks rapat kerja, DPR  tidak hanya meminta penjelasan tapi juga membutuhkan pembahasan secara teknis dan membutuhkan komitmen dari para menteri tentang suatu masalah.

“Kalau masalah amnesti ini ya cuma satu masalah, tapi masalah TKI yang berada di Arab Saudi  membutuhkan pembahasan secara teknis dan komitmen-komitmen dari para menteri,” papar Poempi.

Jika hanya berbicara tentang amnesti menurutnya  menjadi tidak menarik lagi, karena menurutnya  yang paling penting adalah masalah-masalah seperti ini tidak terjadi lagi dikemudian hari.

Ketika bicara teknis, ketika bicara komitmen, DPR  ingin benar-benar dengan orang yang paling bertanggung jawab yaitu seorang menteri dengan komitmennya untuk bisa menyelesaikan permasalahan.

Senada dengan Poempi, Zuber Safawi (F-PKSmenilai  pemerintah tidak menghargai DPR sebagai lembaga yang memang keberadaannya ditunjuk oleh UUD

“Siapapun yang hadir saya memberikan apresiasi terutama kepada Kementerian Agama yang telah mengirimkan wakil menterinnya. Tapi beberapa kementerian yang lainnya ini sungguh dalam rangka menjaga marwah dpr sendiri, ini menjadi preseden buruk apabila rapat ini diteruskan,” ujar Zuber.

“Ada peristiwa penting nanti menteri tidak datang. Padahal ada hal-hal penting yang ingin kita bicarakan, ada hal penting yang ingin kita putuskan, saya sepakat dengan rekan kami  bagaimana caranya kita tetap raker,” tegasnya. (sc)/foto:odjie/parle/iw.

BERITA TERKAIT
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...
Komisi IX Tegaskan Pentingnya Penyimpanan Memadai di Dapur MBG
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Gorontalo - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menilai bahwa tidak semua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)...
Komisi IX Pastikan Dukungan Anggaran Pusat untuk Tekan Stunting di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA,Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menegaskan komitmen DPR untuk memastikan program dan anggaran dari pemerintah...